Si Udin dan Pluralisme

21 Juli 2011

Spiritualism

Pluralisme | pro kontra pluralisme

Beberapa waktu lalu, dalam suatu diskusi tentang pluralisme, si Udin mendebat saya, dia berkata “toleransi antar umat beragama yes, pluralisme no!”

“Lho, kenapa?” Tanya saya……

“Pluralisme kan berarti membenarkan semua ajaran agama!! Padahal agama saya KAN paling bener!!” Jawabnya dengan agak ngotot sampe matanya melotot ”

“Ooohh begitu, menurut siapa?” Tanya saya….

“Menurut yang bilang……….” Jawabnya….

“Ooohh, jadi karena kamu diajarkan begitu, lalu kamu memandang yang lain salah? Dan sengaja salah, gitu?”………………… Tanya saya…

“Lho, memang begitu kok, tidak mungkin ada 2 kebenaran….. Pasti hanya ada 1 kebenaran…. Dan agama sayalah yang paling benar!!” Jawabnya…….

“Menurut siapa Diiiiin?” Tanya saya lagi….

“Menurut yang bilang……….” Jawabnya

Lalu saya pun berkata dengan suara yang sedikit berat & tegas……. “Dengarkan saya mas Udin……… Kiranya mas Udin, dari bayi hingga sekarang dikarantina, diajarkan & didoktrin setiap hari bahwa Nobita adalah utusan Tuhan & Doraemon adalah malaikat penyampai pesan Tuhan kepada Nobita, dan ini adalah ajaran yang BENAR, TIDAK BISA diragukan & TIDAK BOLEH diragukan sama sekali, dan ditanamkan bahwa orang2 yang tidak percaya adalah orang yang TERSESAT & SALAH, tentu mas Udin juga akan percaya dan jadi militan pembela Nobita & Doraemon…..

Si Udin melotot sambil kebakaran jenggot, hmm… Salah si Udin juga sih pake miara jenggot….

“Kok bisa?!!” Jawab si Udin sambil melotot…………

“Ya bisa, karena pada dasarnya kamu gak tau apa-apa n cuma dikasi tau……

Ketika kamu ЪK tau apa-apa & dikasi tau, maka pikiranmu terbuka & siap menerima informasi lebar-lebar………
Dan sesuatu yang sering diperdengarkan & diulang-ulang, tentu akan masuk ke bawah sadar, bagian pikiran yang pengaruhnya mencapai 55-88% dan lama-lama menjadi keyakinan kamu!!…..” Jawab saya…..

“Tapi, saya PERCAYA kok bahwa agama yang saya anut itu paling benar… Jadi gakboleh ada agama lain yang juga dibilang benar atau sama-sama benar……… Makanya saya tidak setuju pluralisme” Jawabnya dengan jenggot yang semakin terbakar…..

Dalam hati saya “Oalah Diin,Diin, jenggotmu gak terbakar aja udah jelek, pake terbakar pula, tambah jelek kau Din, dasar si Udin……”

“Udiiiiin, dengerin ya……… Semangat pluralisme BUKANLAH BERARTI benar-benar membenarkan semua ajaran agama, karena itu kembali kepada kepercayaan masing-masing.. .. Jadi sangat tolol, bodoh & keliru jika orang menganggap ide pluralisme seperti yang diusung Gus Dur adalah membenarkan semua ajaran agama…

Bukan, bukan kesitu arahnya, tetapi pluralisme lebih ke semangat MENGHARGAI sesama penganut keyakinan lainnya, karena kita RESPEK & PERCAYA bahwa penganut keyakinan lainnya juga memiliki NIAT & ITIKAD BAIK yang sama dengan kita dalam beragama, yaitu untuk berhubungan dengan Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa, hanya saja, kebetulan kepercayaan yang mereka anut berbeda dengan kita… Kenapa berbeda, ya kebanyakan karena doktrin ala Nobita & Doraemon yang tadi itu….. Itu saja… Kalau pun ada kata2 yang seolah membenarkan semua ajaran, ya tentu bagi penganut ajaran masing-masing…… Sebagai penghormatan saja, bahwa penganut keyakinan lain juga pasti memiliki niat & itikad baik yang sama dengan kita… Gitu loh Diiin… Jadi, marilah kita menjadi lebih dewasa & bijaksana :)” ajak saya….

Si Udin tampak mulai manggut-manggut, jenggotnya yang tadi terbakar mulai dingin kembali, ternyata di Udin ngiler…… Ooohh pantesan, gumam saya… Dasar Udin….

Tiba-tiba, dahinya si Udin berkerut, tampak si Udin berpikir keras, lalu, jenggotnya yang jelek seperti jenggot kambing terbakar lagi… “Ah, mulai lagi deh si Udin….. ” Dalam hati saya….

“Tapi, apa perlu semua ajaran agama disamakan? Padahal aku meyakini keyakinanku lah yang paling benar………….” tanya si Udin dengan penuh tanda tanya dan wajah yang putus asa……

Jawab saya…. “Diin, dengerin ya, yang perlu disamakan adalah sudut pandang kita terhadap niat & itikad baik setiap pemeluk agama… Tidak boleh & tidak dibenarkan kita menganggap salah pemeluk agama lain hanya karena berbeda keyakinan dengan kita…. Soal “benar” & “tidak benar” sudah bukan hak kita untuk menilai, melainkan hak-Nya….

Tentu saja bagi kita, apa yang kita yakini adalah yang paling benar, justru karena alasan itulah kita memeluk keyakinan kita sekarang… Tapi kalau kita mau menggunakan AKAL kita, tentunya orang lain juga beranggapan bahwa keyakinannya yang paling benar & karena alasan itu pulalah dia menganut apa yang dia anut…. Jika dia tidak mengatakan pada kita bahwa keyakinannya lah yang paling benar, itu berarti karena dia menghargai kita… So kita juga harus menghargai mereka…

Makanya tidak dibenarkan bila kita MENGGEMBAR-GEMBORKAN bahwa hanya agama/keyakinan kita yang paling benar, karena pemeluk agama lain, juga bisa saja melakukan hal yang sama kalau mereka mau, dengan mudahnya mereka para pemeluk agama lain menggembar -gemborkan bahwa keyakinannyalah yang paling benar… Mereka tidak melakukan itu, karena menghormati kamu Diiiiin!! Jadi, hormatilah juga mereka…..

Sekarang, tinggal bagaimana akhlaq kita, mau terus EGOIS atau mau BERHENTI EGOIS?? Dan sesuai dengan pernyataan Obama setelah penyergapan Osama bin Laden, “Yg tidak setuju dengan isi note saya ini, berarti isi kepalanya perlu diperiksa!!” :mrgreen:

Author: Dodie Magis [ http://www.facebook.com/dodiemagis ]

  • Therapist & Penulis buku SELF HYPNOSIS, Certified Hypnotherapist dari:
  • The International Center for Hypnosis Education & Research, USA. (didikan Julie Griffin, gurunya Romy Rafael)
  • Romy Rafael Hypnosis Academy
  • http://www.dodiemagis.com (dodie_magis@yahoo.co.id)
, ,

Komentar ditutup.

%d blogger menyukai ini: